Keunikan Reproduksi Ikan Rono Endemik Danau Lindu yang Terancam Punah
By Celebica - Juni 19, 2022
Muh. Herjayanto
Divisi Fauna
Celebica
Dosen Program Studi
Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
-----------------------
Ikan Rono Lindu yang
membawa telur pada sirup perut (Dok. Rasmina).
Rono adalah nama lokal
yang digunakan masyarakat Lindu untuk menyebut ikan Oryzias sarasinorum. Satu-satunya habitat alami spesies ini adalah di Danau Lindu sehingga sifatnya menjadi
endemik danau tersebut. Ikan ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1905
oleh Canna Maria Louise Popta seorang iktiologis Belanda. Nama spesies ini diambil
dari marga F.R. Sarasin dan P.B. Sarasin yang pertama kali mengoleksinya di
Danau Lindu.
Strategi reproduksi ikan ini sangat unik. Rono betina membawa telur yang telah terbuahi pada sirip perutnya sampai menetas atau disebut pelvic brooder sehingga terlihat seperti ‘menggendong’ telur. Jumlahnya sedikit yaitu 12-18 butir. Dikutip dari penelitian Iwamatsu dkk., ikan betina ‘menggendong’ telur yang terbuahi selama 16-21 hari. Umumnya 18 hari telah menetas. Selanjutnya rono betina dapat memijah kembali (spawn) setelah 2-12 hari kemudian. Umumnya 7 hari dapat memijah kembali. Baca juga: https://www.celebica.com/2022/06/melihat-wujud-ikan-rono-air-tawar.html
Mengutip tulisan Lukman (Pusat Penelitian Limnologi LIPI - BRIN), ikan Rono Lindu sempat tidak diketahui keberadaannya. Hal ini mungkin terjadi karena populasinya sangat sedikit sehingga langka dan sulit tertangkap. Berdasarkan penilaian di IUCN red list ikan ini memiliki status terancam punah (critically endangered) karena adanya ancaman dari ikan introduksi, pencemaran (pestisida, deterjen, limbah rumah tangga), dan sedimentasi di Danau Lindu.
Saat ini populasi Rono Lindu diperkirakan stabil, sehingga ancaman-ancaman tersebut dianggap tidak menyebabkan penurunan populasi yang signifikan untuk saat ini. Namun perlu diingat, ancaman tersebut mungkin dapat berdampak terhadap populasi Rono Lindu di masa depan.
Pustaka:
Iwamatsu T, Kobayashi H,
Shibata Y, Sato M, Tsuji N, Takakura K-I. 2007. Oviposition cycle in the
oviparous fish Xenopoecilus sarasinorum.
Zoological Science, 24(11): 1122-1127. doi: 10.2108/zsj.24.1122.
Lukman. 2007. Danau Lindu
Keteduhan yang Merindu. LIPI Press, Jakarta.
Mokodongan, D.F. 2019. Xenopoecilus sarasinorum. The IUCN Red
List of Threatened Species 2019: e.T23123A90980952.
https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2019-2.RLTS.T23123A90980952.en. Accessed on
16 June 2022.
0 komentar